- Kegiatan Sosilisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Rawan Bencana
- Kegiatan FGD Kajian Risiko dan Mitigasi Bencana Tsunami
- WASPADA POTENSI CUACA EKSTREM
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 22 Juni 2021]
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 20 Juni 2021]
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 18 Juni 2021]
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 17 Juni 2021]
- DATA INFORMASI COVID-19 MALTENG 08012021
- DATA INFORMASI COVID-19 MALTENG 07012021
- DATA INFORMASI COVID-19 MALTENG 06012021
Kegiatan FGD Kajian Risiko dan Mitigasi Bencana Tsunami
FGD

Keterangan Gambar : Kepala Pelaksana BPBD Maluku Tengah foto bersama dengan Perwakilan BNPB, Konsultan IDRIP, Kabid PK, Kabid Darlog, Kabid RehabRekon, Kepala Kecamatan Kota Masohi, Kepala Kelurahan Lesane, Kepala Kelurahan Ampera
Kegiatan FGD Kajian Risiko dan Mitigasi Bencana Tsunami, Rabu 10 Mei 2023 bertempat di Aula Kementrian Agama Keluarahan Namaelo Kecamatan Kota Masohi dengan peserta dari unsur OPD terkait, Perwakilan Kelurahan, Tokoh Masyarakat dan Kelompok Rentan dari masing-masing kelurahan (Kelurahan Lesane, Kelurahan Namaelo dan Kelurahan Ampera). Turut hadir dalam kegiatan Kepala Pelaksana BPBD Maluku Tengah, Kepala Kecamatan Kota Masohi, Kepala Kelurahan Lesane, Kepala Kelurahan Ampera dan Kepala Kelurahan Namaelo.
BNPB melalui pendanaan World BANK menginisiasi Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia (IDRIP) berupa kegiatan peningkatan tata kelola risiko dan kesiapsiagaan terhadap bencana tsunami. Kegiatan ini bertujuan untuk bertujuan untuk mendapatkan konsep mitigasi yang sesuai berdasarkan karakteristik ancaman bencana tsunami dengan unit analisis desa. Salah satu tahapan dalam kegiatan ini adalah melakukan Town Watching bersama masyarakat dan melakukan validasi peta bahaya, jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara dan tempat evakuasi akhir.
Dalam sambutannya Kepala Pelaksana BPBD Maluku Tengah menghimbau kepada masyarakat agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh mengingat kondisi wilayah kita sangat rentan terhadap risiko bencana alam terutama tsunami. Kalaksa BPBD Maluku Tengah juga mengingatkan kepada masyarakat tentang kejadian tsunami yang pernah melanda Pulau Seram ("Bahaya Seram") pada Tahun 1899 yang menelan banyak korban jiwa.
Baca Lainnya :
