- Festival Hadrat Memeriahkan Parayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H | BPBD Maluku Tengah
- Kegiatan Sosilisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi Rawan Bencana
- Kegiatan FGD Kajian Risiko dan Mitigasi Bencana Tsunami
- WASPADA POTENSI CUACA EKSTREM
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 22 Juni 2021]
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 20 Juni 2021]
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 18 Juni 2021]
- INFOGRAFIS GEMPABUMI M6,0 KEC. TEHORU KAB. MALTENG [Update 17 Juni 2021]
- DATA INFORMASI COVID-19 MALTENG 08012021
- DATA INFORMASI COVID-19 MALTENG 07012021
Siaga Bencana
Apakah yang harus dilakukan sebelum, pada saat dan setelah bencana?
Apakah anda sudah siap siaga menghadapi ancaman bencana? Sejak dini, kita perlu menyadari bahwa kita hidup di wilayah rawan bencana. Kenyataan ini mendorong kita untuk mempersiapkan diri, keluarga, dan komunitas di sekitar kita. Kesiapsiagaan diri diharapkan pada akhirnya mampu untuk mengantisipasi ancaman bencana dan meminimalkan korban jiwa, korban luka, maupun kerusakan infrastruktur. Mulai dari dalam diri sendiri, kita dapat membantu keluarga dan komunitas untuk membangun kesiapsiagaan, maupun pada saat menghadapi bencana dan pulih kembali pasca bencana .
Berikut beberapa jenis bencana dan cara apa yang kita harus lakukan ketika bencana itu datang :
1. Gempa Bumi
Bencana ini bersifat tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Gempabumi dapat menimbulkan dampak korban jiwa, luka, maupun kerusakan infrastruktur yang sangat signifikan. Kita harus belajar dari kejadian gempabumi yang terjadi di Yogyakarta (2006) dan Padang (2009). Mengidentifikasi potensi bahaya dan perencanaan yang berstandar aman dapat menyelamatkan jiwa dan mengurangi korban luka maupun kerusakan infrastruktur.
-
1. siaga bencana
Dengan bantuan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), para peneliti Indonesia dari Institut Teknologi Sepuluh November pernah melakukan studi tentang perkiraan dampak tsunami di sekitar Palung Weber (PDF).Menurut penelitian tersebut, bila terjadi gempa yang bersumber pada aktivitas di Palung Weber, daerah paling awal yang terkena gelombang tsunami adalah Seram Bagian Timur. Gelombang tsunami kemudian menjalar sampai sekitar wilayah Maluku. Gelombang besar diperkirakan menyapu daerah sekitar Kabupaten Tual dengan ketinggian 7,71 meter. Perbedaan tinggi gelombang dan penjalaran gelombang masing-masing dipengaruhi oleh batimetri dan jarak episenter gempa.Melihat berbagai hasil penelitian mengenai potensi gempa besar dan tsunami dari dasar laut Banda, segera melakukan mitigasi bencana.
